-->
KESEWENANG-WENANGAN:
Bolehkah
Membela Diri?
Kekejaman
dan pengusiran yang dialami oleh manusia jelas merupakan perkosaan
atas hak-hak asasi manusia (HAM). Menghadapi hal itu Islam memiliki sejumlah
ajaran, di antaranya Q. 22:39-40:
39. Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang
diperangi, karena mereka sungguh-sungguh telah dianiaya. Dan sungguh Allah
benar-benar Mahakuasa menolong mereka itu,
40. (Yaitu)
orang-orang yang telah diusir dari negeri mereka tanpa alasan yang benar selain
hanya karena mereka berkata, "Tuhan kami adalah Allah". Dan sekiranya
Allah tidak membela sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah wihara-wihara,
gereja-gereja, sinagog-sinagog, dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak
disebut nama Allah, telah dirobohkan. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang
yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha
Perkasa,
Ayat
39 merupakan izin pertama bagi umat Islam untuk berperang, setelah selama ini
mereka harus menahan diri sekalipun sampai terusir dari kampung halaman mereka
(Makkah), dan hijrah ke Madinah untuk menyelamatkan diri dan agama mereka. Syarat
diperbolehkannya mengangkat senjata itu adalah “bahwa mereka dizalimi”, jadi
dalam rangka defensif sebagai upaya terakhir bukan untuk ofensif. Jangan takut membela diri itu, karena Allah akan membantu. Hal itu
sekaligus merupakan pesan kepada agresor bahwa kekejaman dan ketiranian mereka
akan dihadapi langsung oleh Tuhan Yang Mahakuasa, karena itu mereka akan kalah.
Ayat 40 menjelaskan bentuk kezaliman
yang dialami yang atas dasar itu izin untuk meembela diri diberikan: “diusir
dari rumah atau negeri mereka tanpa dasar yang benar”. “Diusir” adalah puncak
penindasan setelah terlebih dahulu mengalami berbagai macam kekejaman sehingga
yang tertindas tidak tahan lagi lalu meninggalkan kampung halamannya. Penindasan
tidak ada alasan apa pun untuk membenarkannya. Apalagi bila alasannya adalah
perbedaan agama, karena kebebasan beragama merupakan hak asasi yang paling
dasar yang diberikan Tuhan melekat pada diri manusia.
Penindasan yang latar belakangnya
bermuatan agama adalah puncak kekejaman, oleh karena itu tidak bisa lagi
dibiarkan. Oleh karena itulah Allah akan “membela sebagian dengan sebagian”. Maksudnya:
Allah akan turun tangan membela yang ditindas dengan memunculkan sikap
penentangan dari pihak lain karena penindasan itu bertentangan dengan hati nurani
manusia. Ayat ini ditujukan kepada umat Islam. Oleh karena itu ayat ini
sebenarnya sekaligus mengandung pesan pula kepada umat Islam agar berada terdepan
dalam kelompok “sebagian” yang membela yang tertindas itu. Perjuangan mereka
akan dibantu Allah, artinya akan memperoleh kemenangan. Hukum membantu perjuangan
itu paling kurang fardhu kifayah. Membantu perjuangan untuk melepaskan diri
dari penindasan balasannya adalah surga. Tetapi bila tidak ada yang membantu
maka semua mereka masuk neraka.
Bila tirani dibiarkan dan tidak ada
yang membantu yang ditindas, maka “wihara-wihara, gereja-gereja,
sinagog-sinagog, dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah,
telah dirobohkan”. Itu adalah puncak pemerkosaan hak-hak asasi manusia.
Sebelumnya pasti sudah terjadi perkosaan atas hak berpendapat sehingga aspirasi
politik mereka diberangus, hak bermata pencaharian sehingga bahkan pemilikan
mereka dirampas, hak pendidikan sehingga mereka dikondisikan untuk tetap dalam
kebodohan, dan hak untuk hidup sehingga dengan mudahnya nyawa mereka
dihilangkan. Bila semua pelanggaran itu terus dibiarkan maka tirani akan
melangkah lebih lanjut: melarang kebebasan beragama, bahkan akan menghancurkan
rumah-rumah ibadat tempat nilai-nilai kemanusiaan dikumandangkan.
Bila nilai-nilai tidak lagi diajarkan dan tidak lagi diindahkan,
maka hubungan antara manusia menjadi kacau, lalu timbul chaos, maka hilanglah
eksistensi manusia di alam ini. Dengan demikian membiarkan kezaliman sama
artinya dengan membiarkan manusia jahat menghancurkan alam ini. Rumah-rumah
ibadat itu mewakili seluruh umat beragama di dunia. Dengan demikian semua umat
beragama, apalagi umat Islam, perlu ikut berperan dalam membantu mereka yang
tertindas melawan kesewenang-wenangan.
Ciputat,
8-8-2012
Salman Harun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar