Selasa, 19 Juni 2012

NISA' 1: KESATUAN UMAT MANUSIA


AL-NISA’/4:1
KESATUAN UMAT MANUSIA

“Wahai manusia takwailah Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dari diri yang satu” maksudnya sadarilah bahwa manusia itu berasal dari satu nenek moyang, karena itu jangan berpecah belah apalagi bermusuh-musuhan. Bila diindahkan Ia akan imbali, bila tidak diindahkan Ia jatuhkan sanksi.
            “Dan Ia ciptakan darinya belahan”, maksudnya isterinya. Isteri adalah belahan suami dan suami adalah belahan isteri, karena itu perlu saling menjaga sebagaimana ia menjaga dirinya sendiri. Seorang laki-laki atau seorang perempuan belum akan sempurna tanpa belahannya dan tidak akan dapat menjalankan fungsinya secara maksimal tanpa pasangannya.
Isterinya itu bernama Hawwa’ yang menurut hadis diciptakan Allah dari tulang rusuk Adam. Banyak orang salah paham, di antaranya kaum feminis, bahwa bila Hawwa’ dari tulang rusuk Adam berarti perempuan lebih rendah (subordinate) dari laki-laki, pada hal yang diciptakan dari tulang rusuk hanyalah Hawwa’ itu, selanjutnya anak cucuk Adam dan Hawwa’ diciptakan dari sperma dan ovum (Q. 23:12). Dalam Islam laki-laki dan perempuan setara (Q. 4:32).
“Dan Ia kembangbiakkan dari keduanya laki-laki dan perempuan yang banyak”. Manusia terus berkembang biak menjadi berbagai ras, bangsa, dan suku. Populasi manusia di bumi ini sekarang diperkirakan sekitar 18 milyar jiwa.
“Takwailah Allah yang kalian saling meminta kepada-Nya, begitu juga rahim”. Menakwai Allah adalah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Manusia pasti membutuhkan Tuhan, tetapi mengapa sebagian mereka tetap membangkang kepada-Nya? Yang perlu dijaga pula adalah hubungan darah (shilaturrahim) dari yang terdekat sampai yang paling jauh jauh, dan hubungan persahabatan (shilaturrahmi).
“Allah sungguh Maha Mengawasi kalian”. Allah mengetahui kebutuhan kita sehingga Ia akan beri bila kita berusaha dan meminta. Tetapi Allah juga mengamati kita: segala perbuatan kita, di antaranya apakah kita menjaga hubungan darah dan persahabatan, pasti diketahui-Nya dan dicatat para petugas-Nya untuk diimbali atau diganjari. Dengan memelihara hubungan darah dan persahabatan itulah akan terwujud kesatuan umat manusia. (Salman Harun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar