Senin, 26 Desember 2011

Ahli Alquran Tampil pada Seminar Internasional Yoga PDF Cetak E-mail
Oleh LMINU
Sabtu, 27 Februari 2010 18:07
DENPASAR, KOMPAS.com--Prof Dr H Salman Harun, ahli Alquran dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta akan tampil sebagai salah seorang pembicara utama pada seminar internasional "Global Warning dalam Perspektif Yoga dan Solusinya" di Bali, Maret mendatang.

"Kegiatan dalam memeriahkan Internasional Bali-India Yoga Festival (IBIF) ke II ini akan berlangsung di Markandeya Yoga City, Banjar Gunung Sari, Desa Tegal Linggah, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, selama sepekan, 3-10 Maret 2010," kata Ketua Yayasan Bali-India Dr Somvir didampingi ketua panitia pelaksana kegiatan tersebut Prof Dr I Nyoman sirta, SH di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, dalam seminar internasional tersebut, selain Prof Salman Harun juga akan tampil Mrinalini Singh, ahli lingkungan, spritual dan pelukis asal India.

Pembicara lainnya adalah Dr Gejendra Singh dari India, Lalit Bakhshi dari Tokyo dan I Gusti Raka Panji Tisna, ahli spiritual dari Pulau Dewata.

Pada seminar yang akan berlangsung setiap hari di sela-sela latihan yoga, kompetisi yoga dan kegiatan lainnya itu juga akan tampil Rektor Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Prof Dr I Made Titib dengan makalah berjudul "Membangun Semangat Persaudaraan, Menjaga Ibu Pertiwi dan Persepektif Yoga".

Somvir menjelaskan, selain itu juga akan tampil Prof Dr H Utang Ranuwijaya, MA dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Internasional Bali-India Yoga Festival ke II, selain seminar juga diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain pementasan tari dan yoga dan kompetisi internasional yoga.

Semua kegiatan tersebut berlangsung di Markandeya Yoga City, sebuah lokasi yang hingga sekarang kondisinya masih asri di kelilingi kawasan perbukitan serta menjadi sebuah desa yang bersejarah bagi perkembangan agama Hindu dan Islam.

Banjar Gunung Sari, Desa Tegal Linggah mempunyair sejarah tersendiri, yakni pernah disinggahi oleh Rsi Markandeya dari India sebelum meletakkan batu pertama pembangunan Pura Besakih, tempat suci umat Hindu terbesar di Pulau Dewata, tutur Dr Somvir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar