Minggu, 25 Desember 2011

SAFARI RAMADAN 2010 BERITA DEPLU



Mengenalkan Kehidupan Masyarakat Muslim Indonesia di Cape Town
Saturday, 18 September 2010 20:05
Memenuhi undangan Konsul Jenderal RI di Cape Town, Sugie Harijadi, Prof. Dr. H Salman Harun, dosen dan ahli Tafsir Al-Quran dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta telah berada di Cape Town sejak awal September lalu untuk mengisi program KJRI selama bulan suci Ramadhan berupa kegiatan Safari Ramadhan.
Menyadari keberadaan Komunitas Cape Malay yang mengaku memiliki keterikatan dengan negeri leluhurnya di Makasar, Sulawesi Selatan, maupun di Jawa, utamanya Kudus, Konjen RI di Cape Town, memanfaatkan kehadiran Prof. Salman Harun untuk lebih mengenalkan kehidupan masyarakat muslim di Indonesia dewasa ini kepada masyarakat muslim di Cape Town, khususnya komunitas Cape Malay. Kegiatan itu dilaksanakan usai program safari, melalui kegiatan kunjungan Prof. Harun ke berbagai madrasah, masjid dan institusi di wilayah kerja KJRI di Cape Town.
Dalam kaitan itu, Prof. Salman Harun melakukan kunjungan ke madrasah putra Arabia Islamia di wilayah Strand, provinsi Western Cape (15/9). Madrasah yang memfokuskan diri pada pendidikan hafiz dan ulama tersebut memiliki murid yang berasal dari berbagai negara, seperti Zimbabwe, Malaysia, Kanada dan Amerika Serikat.
Dalam kunjungannya, Prof. Salman Harun menyampaikan dakwah mengenai toleransi antar umat beragama dalam Islam. Dalam penjelasannya, Prof. Salman Harun memberikan contoh mengenai tolerasi umat beragama yang dipraktekkan di Indonesia.
Disampaikan bahwa Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, dimana 85% dari 238 juta masyarakat Indonesia menganut agama Islam. Namun, hal tersebut tidak menghalangi masyarakat Indonesia untuk menghormati penganut agama lainnya, bahkan masyarakat Indonesia hidup secara harmonis satu dengan yang lainnya walaupun terdapat perbedaan agama di antara mereka. Dijelaskan bahwa salah satu perekat persaudaraan masyarakat Indonesia adalah Pancasila, yang mewajibkan masyarakat Indonesia untuk menghormati umat yang berbeda agama.
Setelah dakwah, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang disambut secara antusias oleh murid-murid madrasah yang sebagian besar menyampaikan rasa keingintahuan mereka tentang Indonesia, yang dicerminkan melalui beberapa pertanyaan, mengenai Indonesia secara umum, sejarah Islam di Indonesia, dan praktek Islam di Indonesia.
Sehari sebelumnya, Prof. Salman Harun juga telah melakukan kunjungan ke madrasah putri Fatimataz Zahra di wilayah Mitchells Plain, provinsi Western Cape.
Pada kesempatan itu, Prof. Salman Harun menyampaikan dakwah mengenai asal usul pria dan wanita serta kedudukan dan kesetaraan wanita dalam Islam. Setelah dakwah, acara dilanjutkan dengan diskusi dan sesi tanya jawab dengan peserta madrasah yang mendapat sambutan antusias (Sumber: KJRI Cape Town)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar